Senin, 29 Juni 2009

Mengenal SONGKET ...

Selama ini masyarakat lebih mengenal songket dari Palembang, padahal masih banyak songket dari daerah lain di Indonesia, misalnya: Aceh, Sumatera Utara, Padang, Palembang, Riau, Jambi, Bengkulu, Lampung, Bali, Sumbawa, Kalimantan Barat (Sambas) dan Bugis. Melihat kain-kain tersebut seperti melihat kekayaan ragam budaya Indonesia.

Sarung dan selendang dari Pande Sikek, Minangkabau, hadir dalam warna dasar coklat, kuning, merah tua dengan motif ombak garis-garis tumpal aneka corak. Di ujung selendang diberi hiasan renda bangku.

Songket Palembang yang menjadi primadona, memiliki jenis yang paling beragam. Daya tarik songket ini tampil melalui kombinasi warna cerah pada latar kain dan dalam hias ikatnya. Kemudian masih dilengkapi lagi dengan corak pakan yang terbuat dari benang emas.

Motif bunga banyak ditemui pada songket khas Palembang, misalnya motif bunga melati, bunga mawar, bunga tanjung, kembang tabul, kaya sari dan kembang manggis. Sedangkan ragam hias fauna yag biasanya muncul pada songket ini adalah ular, singa bersayap atau garuda, corak-corak ini umumnya tampil pada ragam hias tepi.

Benang emas atau perak yang hadir di antara warna dasar kain membuat penampilan terkesan mewah. Tak heran jika bagi masyarakat Palembang di masa lampau, songket menjadi simbol kekayaan.


Sumber: kompas online

ADAT SUNDA on my wedding...

Pada setiap daerah pada masing-masing wilayah memiliki suatu tradisi yang dipegang untuk tetap dilestarikan salah satu diantaranya yaitu upacara adat.

Upacara adat perkawinan Sunda merupakan tambahan dari acara pokoknya, yaitu ijab dan qobul sebagaimana yang telah disyariatkan oleh Agama Islam.

Tambahan acara ini seringkali menjadi peristiwa yang ditunggu-tunggu oleh yang hadir karena mengandung hal-hal yang bersifat humoris dan ada sesuatu yang dibagikan kepada hadirin. Namun demikian, acara adat tersebut tidaklah ada kaitannya dengan acara pokok akad nikah. Hal demikian itu, hanya sekedar hiburan.
























NINCAK ENDOG (menginjak telur) yang maksudnya adalah bahwa si mempelai penganten itu akan memulai malam pertamanya dengan indah, harus hati-hati dan tidak “grasa-grusu”, sehingga nantinya menghasilkan yang baik. Amiiin..
























MEULEUM HARUPAT (membakar segenggam yang berisi tujuh buah potongan lidi), maksudnya adalah membuang atau membakar sifat-sifat jelek yang ada pada diri manusia, seperti : iri, dengki, mudah tersinggung, pemarah, kikir, tamak dan sombong.
















“huap lingkung” yang berisi saling menyuapi dengan air minum, nasi kuning dan pabetot-betot bakakak (saling menarik ayam panggang) bagi yang dapat bagian terbesar dari ayam tersebut adalah pertanda akan mendapat rezeki yang banyak (jikalau diusahakan dengan baik). Pada acara huap lingkung inipun, dilakukan huap deudeuh dan huap geugeut yang artinya saling memberi sebagai tanda kasih sayang.“huap lingkung” yang berisi saling menyuapi dengan air minum, nasi kuning dan pabetot-betot bakakak (saling menarik ayam panggang) bagi yang dapat bagian terbesar dari ayam tersebut adalah pertanda akan mendapat rezeki yang banyak (jikalau diusahakan dengan baik). Pada acara huap lingkung inipun, dilakukan huap deudeuh dan huap geugeut yang artinya saling memberi sebagai tanda kasih sayang.

WEDDING KEBAYA ... (2)